*Kita takut Covid-19, tetapi don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan.

Artikel Berita

BBPP Batangkaluku
Perluasan Areal Tanam: Solusi Kementerian Pertanian Hadapi Krisis Pangan

Artikel Pelatihan

Perluasan Areal Tanam: Solusi Kementerian Pertanian Hadapi Krisis Pangan

03 Mei 2024

Tapin, Binuang - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Training of Trainers (ToT) dengan tajuk “Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional” dalam rangka meningkatkan pemahaman bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Babinsa untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan melalui Perluasan Areal Tanam (PAT).


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menyampaikan, sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun yang akan datang adalah pertanian, dan SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.


"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," ujarnya.


“SDM pertanian, mulai dari penyuluh hingga para petani, harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan,” sambungnya.


Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dengan tegas mengatakan bahwa terkait pangan, kondisi global sedang tidak biasa-biasa saja. “Sejak Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, Indonesia mengalami fenomena alam yang disebut El-Nino, kemarau berkepanjangan,’ ungkapnya saat membuka kegiatan tersebut.


Dedi menambahkan, bahwa dengan kondisi global saat ini, mengharuskan Indonesia melakukan swasembada dan tidak boleh bergantung kepada negara lain melalui Perluasan Areal Tanam melalui Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi di Lahan Sawah Tadah Hujan, serta Tanam Sisip di Lahan Perkebunan.


Dalam paparannya, Dedi menyebut isu global yang mempengaruhi pembangunan pertanian di antaranya perang Rusia dan Ukraina, perlambatan signifikan pada negara ekonomi utama, Covid-19, tekanan inflasi dan kerentanan sistem keuangan di negara berkembang, perubahan iklim dan iklim ekstrim.


Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, yaitu 2 – 4 Mei 2024 dan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara Online serentak di UPT Pelatihan Pertanian termasuk BBPP Batangkaluku, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor Koramil di seluruh Indonesia.


Kegiatan ini akan diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 Widyaiswara, 262 Dosen, 70 Guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 Penyuluh Pertanian PNS, 12.480 Penyuluh Pertanian PPPK, 1.385 Penyuluh Pertanian THL Pusat, 8.775 Penyuluh Pertanian THL Daerah, serta 72.875 Babinsa.


(Red/*)
kabartujuhsatu.news


LSP Pertanian Gelar Upgrading Asesor Kompetensi di Gowa, Didukung Fasilitas UPT Kementan

Artikel Pelatihan

LSP Pertanian Gelar Upgrading Asesor Kompetensi di Gowa, Didukung Fasilitas UPT Kementan

Penyelenggaraan Upgrading Asesor Kompetensi bidang pertanian di BBPP Batangkaluku ...

15 Mei 2024

Upaya Berdayakan Petani, Komoditas Jagung Jadi Sasaran Sekolah Lapang di Jeneponto

Artikel Pelatihan

Upaya Berdayakan Petani, Komoditas Jagung Jadi Sasaran Sekolah Lapang di Jeneponto

Paradigma penyuluhan pertanian yang diperlukan untuk menghadapi era agribisnis dan otonomi daerah ini adalah p ...

10 Agustus 2023

Tingkatkan Kapasitas Petani di Bidang Bio-Input, UPT Kementan Gelar Pelatihan

Artikel Pelatihan

Tingkatkan Kapasitas Petani di Bidang Bio-Input, UPT Kementan Gelar Pelatihan

BBPP Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Bio-Input sebagai penerapan pertanian ramah lingkungan ...

20 Februari 2024