*Kita takut Covid-19, tetapi don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan.

Artikel Berita

BBPP Batangkaluku
Gerak Cepat Atasi Krisis Pertanian, Wamentan Sebut Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Salah Satu Inovasi Yang Harus Dilakukan

Artikel Pelatihan

Gerak Cepat Atasi Krisis Pertanian, Wamentan Sebut Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Salah Satu Inovasi Yang Harus Dilakukan

24 Februari 2024

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan Teknis Bio Input bagi petani.


Kegiatan yang didukung Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative (READSI) ini, bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam mengimplementasi pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, sekaligus menggenjot produktivitas guna menjaga ketahanan dan keamanan pangan.


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik sekarang dan yang akan datang adalah pertanian. Karenanya, dalam berbagai kesempatan ia terus mengimbau seluruh insan pertanian agar selalu bekerja sama menjaga ketahanan pangan.


“Insan pertanian harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan. Krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama,” ujar Amran.


Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menuturkan bahwa pembangunan pertanian kerap kali dihadapkan dengan berbagai tantangan sensitif seperti perubahan iklim, yang mengancam kerawanan pangan.


Selain itu, tantangan lainnya ialah konversi areal budidaya menjadi non pertanian, pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan peningkatan kebutuhan bahan pangan, eksploitasi dan degradasi sumber daya lahan pertanian yang semuanya berperan dalam menurunkan kualitas tanah, lingkungan dan produk pertanian.


“Kelestarian sumber daya lahan pertanian dan mutu lingkungan serta keberlanjutan sistem produksi merupakan hal yang kritikal bagi usaha pertanian di negara tropis, termasuk Indonesia,” ujar Dedi dalam pembukaan Pelatihan Teknis Bio Input bagi Petani, pada Sabtu (24/2/24).


Di sisi lain, lanjut Dedi, praktik usaha tani yang sangat intensif juga menghalangi terjadinya proses pengembalian sisa tanaman dan bahan organik ke dalam tanah, di samping mengakibatkan terjadinya penambangan hara tanah.


“Penggunaan sarana agrokimia yang berdosis tinggi telah mengubah keseimbangan ekosistem, mencemarkan air dan tanah, serta meningkatkan intensitas gangguan hama penyakit. Hal-hal tersebut mengancam keberlanjutan sistem produksi pertanian,” jelasnya.


“Pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas tinggi dengan memperhatikan pasokan hara dari penggunaan bahan organik, minimalisasi ketergantungan pada pupuk anorganik, perbaikan biota tanah, pengendalian OPT berdasarkan kondisi ekologi, dan diversifikasi tanaman,” ujar Dedi.


Pembangunan pertanian diarahkan pada pencapaian ketahanan pangan sekaligus juga memperhatikan keamanan pangan. Konsep pertanian ramah lingkungan tersebut bermuara pada kualitas tanah yang mempengaruhi produktivitas tanaman dan aspek hayati lainnya; memperbaiki kualitas lingkungan dalam menetralisasi kontaminan-kontaminan dalam tanah dan produk pertanian dan kesehatan manusia yang mengonsumsi produk pertanian.


Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, menyampaikan bahwa selama bertahun-tahun sistem pertanian yang ada selalu mengandalkan penggunaan input kimiawi yang berbahaya untuk meningkatkan hasil atau produksi pertanian.


“Peningkatan input energi seperti pupuk kimia, pestisida maupun bahan kimia lainnya dalam pertanian, dengan tanpa melihat kompleksitas lingkungan, di samping membutuhkan biaya usaha tani yang tinggi, juga merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan,” ujar Harvick.


Hal ini, menurut Harvick, menuntut adanya penerapan teknologi yang dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan yaitu dengan pengelolaan sumber daya secara efektif dari segi ekologi maupun ekonomi.


Karena itu, lanjutnya, pelatihan seperti Bio Input ini merupakan metode yang tepat, yang dapat menjangkau petani, penyuluh dan insan pertanian lainnya di seluruh Indonesia.


“Pemahaman tentang pertanian ramah lingkungan akan diharapkan dapat menumbuhkan ‘sense of crisis’ yang memotivasi untuk merapatkan barisan menghadapi tantangan pertanian saat ini,” ujarnya.


Pelatihan Bio Input ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani di lokasi Program READSI, khususnya dalam mengimplementasi pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, sekaligus menggenjot produktivitas guna menjaga ketahanan dan keamanan pangan.


Sebagai informasi, pelatihan ini dilaksanakan selama 7 hari, tanggal 19-26 Februari 2024 secara offline serentak di 5 (lima) lokasi yaitu BBPP Batangkaluku, BBPP Kupang, UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Prop. Sulteng, UPTD Balai Pengembangan SDM Prop. Sultra, dan UPT Diklat Pertanian Dinas TPH Prop. Gorontalo.


Pelatihan ini diikuti oleh 210 orang petani yang berasal dari 13 Kabupaten di 5 Provinsi wilayah Program READSI yaitu Provinsi Sulsel, Provinsi Sultra, Provinsi Sulteng, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.


(Red/*)
celebesindo.com


Dukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan, Kementan Terus Tingkatkan SDM Petani Guna Genjot Peningkatan Produktivitas

Artikel Pelatihan

Dukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan, Kementan Terus Tingkatkan SDM Petani Guna Genjot Peningkatan Produktivitas

Dalam konsep dan paradigma pembangunan pertanian dan agribisnis berkelanjutan maka strategi, kebijakan, dan pr ...

08 Agustus 2023

Inginkan Swasembada Padi dan Jagung, Kementan Siapkan SDM Tingkatkan Produksi

Artikel Pelatihan

Inginkan Swasembada Padi dan Jagung, Kementan Siapkan SDM Tingkatkan Produksi

BPPSDMP melalui Puslatan menyelenggarakan ToT “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasion ...

20 Februari 2024

Tingkatkan Kapasitas Petani di Bidang Bio-Input, UPT Kementan Gelar Pelatihan

Artikel Pelatihan

Tingkatkan Kapasitas Petani di Bidang Bio-Input, UPT Kementan Gelar Pelatihan

BBPP Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Bio-Input sebagai penerapan pertanian ramah lingkungan ...

20 Februari 2024